Lagi-lagi saya membuat postingan curhat dengan salah satu judul lagu. Lagunya lagu jadul pula. Tidak ada hubungannya sih, yang jelas ini merupakan target baru saya dalam menjalani kehidupan #cie. Sempat terpikir memakai judul "Hidup Seperti Larry" karena saya berencana hidup maksimal dan agak ekstrim. Tetapi karena ternyata tidak terlalu ekstrim saya ganti judulnya saja. Btw ini bonus lagu eight days a week. Isi lirik lagu gak ada hubungannya ya :p
Ya kali ini merupakan a week in my life yang akan saya kisahkan. Di sibuknya magang di Agate Jogja, muncul gagasan-gagasan kehidupan yang akan saya jalani. Bersamaan dengan saya yang magang di game Studio tersebut, saya mulai "aktif" di dunia game development. Hal ini ditandai sebelum saya magang sih, ketika saya mencoba ikut gamejam JGJ48. Di gamejam tersebut saya mengenal beberapa pemuda yang penuh semangat dalam dunia game development. Sehingga saya pun mulai terinspirasi, dan memutuskan serta memantapkan diri untuk terjun di dunia game dev. Akhirnya saya pun mengusahakan terus datang di acara komunitas Gamelan, komunitas gamedev di jogja tiap malam jumat. Di sana saya mungkin lebih sering diam, dan lebih berkomunikasi dengan orang yang saya kenal. Parahnya orang yang saya kenal cuma sedikit. Pas awal-awal cuma bang UB dan mbak Estu dari Agate yang saya bisa interaksi dengan lancar, maklum lah saya menderita trauma sosial (opo kuwi). Ada juga teman satu tim saat gamejam, dan mulai mengenal beberapa teman anggota tim mereka. Hueh lanjut aja deh, nanti kebablasan curhat masalah sosialnya :3
Oke, di komunitas ini saya lumayan dekat dengan orang-orang satu tim gamejam saya (Fatah, Satya, Punto, Rosan[gak pernah muncul di komunitas sih yang penting anggota tim]) dan seorang lagi dari luar tim Rizal. Nah dari sini lah berbagai arus kehidupan menggelora dimulai. Saya diajak untuk masuk AGD.
"AGD?"
"What's that?"
"Amikom Game Dev."
"Oh.. I see... Wait..."
Amikom, terdengar aneh memang, saya diajak masuk ke yang ternyata sebelumnya UKM di Sekolah Tinggi menjadi komunitas. Serta yang mengajaknya adalah orang yang ternyata bukan mahasiswa amikom pula. Sebut saja Ranza. Sebenarnya saya lumayan tertarik tetapi bingung juga karena posisi saya yang sudah termasuk mahasiswa tua. Tetapi melihat lagi situasi yang buka recruitment ke khalayak umum kenapa tidak coba saja ya kan? Pada akhirnya saya pun mencoba untuk mendaftar.
"Lalu ada masalah apa, cuma gitu doang?"
"Nggak lah, makanya tunggu dulu penjelasan dari diriku."
Nah beralih ke suatu Start-Up yang akan dibangun saya dengan teman-teman saya di UNS. Hm... saya nggak bisa bercerita banyak soal ini karena janji publikasi itu setelah acara Ping selesai hahaha padahal kan saya ingin segera menerbitkan tulisan acakadut ini sebelum hilang dari pikiran saya. Intinya adalah saya diajak ke suatu start-up tersebut yang timnya merupakan bentukan dari kelompok tugas makul kemarin ++. Saya pun tertarik, dan tiap senin rapat, dan selasa serta sabtu merupakan hari "ngantor". Semoga saja hal ini tidak bentrok dengan game dev yang saya ikuti di jogja pula. Aamiin. :3
Dari situasi-situasi tersebut saya pun memutuskan untuk menjalani kehidupan penuh tantangan. Bisa dibilang saya akan hidup di jalanan. Akhirnya saya membuat jadwal mingguan setelah saya selesai magang nanti. Hari Senin, Rabu, dan Jumat. merupakan hari wajib di kampus, ada kuliah soalnya. Hari Kamis merupakan reserved day untuk di jogja karena ada Gamelan tentunya. Nah tersisa hari Selasa, Sabtu, dan Minggu.
"Eh tunggu dulu bukannya Selasa dan Sabtu itu jam ngantor?"
"Nah itu..."
mantap,,
BalasHapus