Hatred can change personality
Kebencian dapat merubah kepribadian. Sedikit berlebihan
memang, tapi inilah kenyataan yang ada di sini. Mungkin memang sifat saya yang
terlalu sensitif terhadap nama. Sebuah masalah sepele yang dengan bodohnya saya
besar-besarkan. Mungkin ini tulisan ke-3 saya tentang nama panggilan. Nama itu
doa, nama itu adalah refleksi dari diri orang. Namun, jangan memanggil orang
lain dengan nama yang tidak disukai orang tersebut. Masalah ini saya angkat
lagi karena saya dipanggil dengan sebutan yang kurang menyenangkan (lagi). Naw
+ (uk||ung). Panggilan tersebut mengganggu karena plesetan dari istilah ***uk
atau yang satunya dari istilah suwung. ***uk, panggilan jelek yang dengan
bodohnya saya ceritakan ulang di postingan saya terdahulu, panggilan terkutuk
yang dengan semena-mena digunakan kakakku. Yah walaupun panggilan itu sudah
jarang digunakan lagi.
Tapi sekarang malah muncul panggilan lain yaitu gabungan
dari namaku dan istilah suwung. Suwung adalah istilah dalam bahasa jawa yang
artinya kosong. Penggunaan suwung biasanya pada orang-orang yang melakukan
hal-hal yang aneh dan tidak dimengerti apa maksudnya, dan menganggapnya
bodoh(suwung utekke[kosong otaknya]). Hal-hal yang unik dan tidak seperti pada
umumnya pun juga disebut suwung, dan saya kurang setuju dengan cara berpikir
orang yang monoton seperti ini.
Kembali ke naw+ung lagi….
saya membecinya, sangat membenci panggilan ini. Apalagi memanggil saya ketika saya tidak melakukan hal yang “mereka” sebut suwung. Postingan blog ini mungkin dah diwanti-wanti oleh beberapa orang -__-“.
“Heh mengko ditulis nggon Blog lho…”, kata mereka ketika melihat saya terlihat agak terpojok. Dan apa yang mereka katakan saya kabulkan di sini. Saya pun menulisnya di Blog ini karena, saya merasakan kondisi emosi saya yang tak terkendali mulai mempengaruhi pikirian saya. Sifat temperamental saya yang bisa saya redam cukup lama, bisa keluar lagi. Mungkin sudah ada yang tau, entah menanggapi atau tidak menanggapi, kalau saya memiliki kelemahan(kelainan) psikologis, semacam personality disorder. Kakakku mengatakan kalau saya ini orangnya kasar, sadis, suka main fisik. Mungkin beberapa orang ada yang tidak percaya, tentang sifat ini, bahkan saya sendiri juga tidak menerimanya. Walaupun kalau saya pikir-pikir ada benarnya juga.
saya membecinya, sangat membenci panggilan ini. Apalagi memanggil saya ketika saya tidak melakukan hal yang “mereka” sebut suwung. Postingan blog ini mungkin dah diwanti-wanti oleh beberapa orang -__-“.
“Heh mengko ditulis nggon Blog lho…”, kata mereka ketika melihat saya terlihat agak terpojok. Dan apa yang mereka katakan saya kabulkan di sini. Saya pun menulisnya di Blog ini karena, saya merasakan kondisi emosi saya yang tak terkendali mulai mempengaruhi pikirian saya. Sifat temperamental saya yang bisa saya redam cukup lama, bisa keluar lagi. Mungkin sudah ada yang tau, entah menanggapi atau tidak menanggapi, kalau saya memiliki kelemahan(kelainan) psikologis, semacam personality disorder. Kakakku mengatakan kalau saya ini orangnya kasar, sadis, suka main fisik. Mungkin beberapa orang ada yang tidak percaya, tentang sifat ini, bahkan saya sendiri juga tidak menerimanya. Walaupun kalau saya pikir-pikir ada benarnya juga.
Lalu apa hubungannya dengan judul posting blog ini? Kita
mulai ke postingan blog sampah yang isinya curhat galau. Dalam keadaan tertentu
saya dapat meredam sifat-sifat yang membuat orang menjauhi saya, dan saya
berubah menjadi orang yang memiliki sifat yang tidak seperti saya biasanya di
rumah. Sehingga, setiap orang yang mengenal saya, mereka akan memiliki
pandangan yang berbeda-beda. Ada yang menganggap saya pintar, baik, kalem,
pendiam, atau malah sebaliknya menganggap saya gila, kakean polah, tidak bisa
menjaga mulut, dsb. Namun, ketika saya di rumah, saya bukan orang yang
sepenuhnya seperti di orang pertama, atau seperti di orang kedua. Entah ini
bisa disebut muka dua atau tidak, tapi setahu saya muka dua itu artinya, orang
munafik, sikap dengan pikirannya tidak sejalan. Jadi mungkin bermuka dua itu
bukanlah saya. Dan ini juga bukan kepribadian ganda karena saya masih Nawa dan
bukan orang lain.
Nah ketika, ada orang yang membuat hal-hal yang dapat
memancing emosi dan pikiran saya, maka sifat-sifat yang tersembunyi oleh sifat
lain itu bisa keluar dari sifat lain yang membelenggunya. Dan sifat-sifat yang
saya sembunyikan biasanya sifat-sifat yang dapat menjauhkan saya dari orang
lain. Namun, ketika ada hal yang mengganggu saya, sifat-sifat saya tersebut
dapat muncul. Sifat yang hanya muncul ketika dalam perasaan sedih atau marah.
Mungkin ketika saya marah, sifat sadis mulai muncul. Namun ketika, rasa marah
itu sudah redam, sifat itu tidak dengan mudahnya hilang. O.O!
Mudah-mudahan tulisan ini bukan menjadi suatu ancaman,
walaupun mungkin terasa seperti demikian. Saya mohon maaf jika banyak kesalahan
atas kekurangan saya karena kelebihan hanya milik Allah swt. Terima kasih telah
membaca cerita ini.
Wassalam
Kok gak ada salam pembuka?
Komentar
Posting Komentar