Langsung ke konten utama

Cita-cita(?)

Cita-cita, sebuah harapan dan impian di masa depan. Kekuatan besar yang dimiliki oleh kaum penuh harapan. Keinginan yang (seharusnya) tercapai kelak.

Mungkin sudah bisa ditebak post kali ini bakal mengarah kemana. "Yak! Toh Jangan Mengeluh!" Walaupun intinya ini bakal penuh keluh kesah gundah gulana merana mempesona.

Sudah banyak yang membahasa, memperingatkan, (bahkan menggunakannya sebagai dasar untuk menyalahkan pihak lain), serta berbagi tentang cita-cita. Tipikal kisahnya pun cenderung berkisah tentang:
"Di kala masa kanak-kanak mereka memiliki impian dan cita-cita yang tinggi. Seiring berjalannya waktu, banyak yang (merasa) sadar bahwa dirinya tidak mampu kemudian melupakan cita-cita dan impiannya. Namun masih ada segelintir orang yang masih terus berjuang hingga cita-citanya terwujud. Segelintir orang inilah kaum penuh harapan. (Yang meraih cita-citanya dengan cara apapun entah cara baik atau tidak). Apakah kalian mau jadi bagian dari kaum tersebut?" - Anonim
Sebenarnya kutipan di atas bukan kutipan, tapi kisah tipikal. Sering juga dijadikan sebagai motivasi. Sekarang lanjut ke bagian curcol. (lhoh?)

Soal cita-cita dulu waktu saya masih kanak-kanak bercita-cita ingin menjadi pilot. Ya, itu adalah jawaban yang asal jawab ketika ada orang lain yang tanya. Entah apa alasannya, walaupun mungkin juga tanpa ada alasan sama sekali (hal yang bisa ada tanpa ada alasan adalah cinta sebagai alasan itu sendiri). Seiring berjalannya waktu saya (merasa) sadar tidak mampu dengan mempertimbangkan postur tubuh(TINGGI BADAN! :x) serta keterbatasan jarak pandang. Akhirnya cita-cita tersebut saya buang walaupun sebenarnya sudah terlupakan sejak masuk sekolah.
Ketika SD sudah kehilangan arah, dan tidak mau sekolah (baca: madesur, gak punya impian) menyebabkan mempunyai cita-cita itu terasa sia-sia. Namun suatu hari dikala kelas 5 SD (kayaknya) bu guru bertanya tentang cita-cita para siswa. Karena bingung mau jadi apa, akhirnya teringat pekerjaan Ibu saya yaitu seorang dosen. Akhirnya asal jawab deh mau jadi dosen. Dalam hati gak ada keinginan untuk menjadi seorang pengajar, tapi karena gak enak kalau jawab gak punya jadi jawab itu aja.
Cita-cita menjadi dosen itu pun lama-lama terlupakan juga namun muncul impian-impian dan keinginan karena telah melihat berbagi hal (di TV terutama). Dari menjadi seorang petualang alam, astronom, ilmuan, (hingga filsuf) yang kebanyakan terpengaruh acara dokumenter macam national geographic. Dulu juga pernah ngomong tentang vaksin virus DHF yang mungkin akan kukembangkan dari penilitian ibu saya (Yang kalo dinalar seharusnya masuk ke kedokteran atau biologi tapi entah kenapa sekarang gak ada minat). Untuk keadaan masuk ke informatika itu karena salah satu motivasi saya dulu (dari keterpurukan masa SD) adalah dari komputer (WOW!). Minat banget dengan komputer dan sering beli majalah komputer untuk seorang anak SD. Namun kurang bisa berkembang karena tidak bisa menjelajah dunia maya dan sifat antisosial yang kebangetan. Bahkan ketika kenal dunia maya pun masih antisosial, dikala remaja-remaja smp membuat akun friendster, daku hanya memandang rendah mereka dengan akun gemerlap dan bahasa mereka yang perlu didecode terlebih dahulu. Jaman SMP internet cuma dipake buat nyari game dan info game. Itu pun game ringan atau emulator-an yang bukan kelas konsol atau game populer yang dimainkan secara multiplayer maupun online gaming. Pada akhirnya di awal masa SMA dunia komputer hanya saya anggap hobi (lama). Saya tertinggal jauh oleh perkembangan teknologi. Merasa kalah, dalam keadaan ini biasanya saya cuek atau malah perjuangkan habis-habisan. Namun yang saya lakaukan adalah...(apa ya? ._.)
Ya kalau dipikir-pikir saya ini memliki pikiran liar petualang. Jadi teringat lagi (banyak banget ya flashbacknya? ahahaha) guru SMP yang memandang rendah petualang sebagai orang liar tak berpendidikan, dan entah kenapa saya tidak terima akan hal tersebut @_@.
Ada cita-cita aneh lain namun segera terlupakan yaitu jadi pustakawan, karena punya hobi baca buku. (hobi yang awalnya terpaksa karena merasa gak punya hobi ). Andaikan jadi pustakawan kan bisa nyempetin baca-baca buku yang ada di perpustakaan. Namun, merasa konyol saja hidupku nanti :| (maaf gak bermaksud nyinggung pustakawan) jadi saya buang lagi deh (mohon maaf lagi, pustakawan itu keren kok! >.<).
Akhirnya saya (merasa) sadar bahwa hobi saya ini adalah mengetahui dan bisa melakukan hal yang baru hal yang tak terungkap (oleh saya). Karena saya juga suka nonton TV, dan hal-hal lain yang bikin penasaran. Seharusnya saya jadi seorang penjelajah atau petualang macam The Wild Thornberry saja. Namun karena untuk mendapatkan pengetahuan bisa dengan berbagai cara, sempat terpikir juga menjadi ilmuan di bidang Kimia atau Fisika (atau Biologi).
Berhubungan lagi dengan pengetahuan luas, berhubungan juga dengan kisah ayahnya ibuku, atau bisa disebut juga kakekku. Ibuku, sering bercerita tentang kehidupan kakekku, dari kanak-kanak hingga masa tuanya. Lhoh kok tau masa mudanya? Kakekku termasuk orang yang "kaloka" di pare kediri sana jadi mungkin Ibu saya tahu dari kisah-kisah yang diceritakan orang-orang dan nenek juga mungkin. Terkenal dengan pengetahuannya yang luas. Sebenarnya bidang yang digelutinya adalah sastra arab(kayaknya). Pekerjaan tetap di kemenag, serta secara tidak tetap mengajar bahasa arab di berbagai pesantren. Hal yang membuatnya terkenal adalah ketika ditanyakan pendapat atau tanggapan dalam suatu forum, beliau bisa memberikan tanggapan yang mengagumkan (itulah yang orang-orang katakan, jangan tanya saya bagaimana) terutama tentang masalah agama yang melingkup ke berbagai bidang duniawi lainnya. Bisa dikatakan juga beliau adalah seorang Ustadz. Jadi terpikir, apakah saya jadi ustadz saja? ._. Kisah tersebut menjadi "mak jleb" ketika tahu kisah lain tentang asal usul nama saya. Kata ibu saya yang katanya ayah saya, arti nama saya itu adalah bibit unggul. Dengan harapan dan doa pula agar si bibit unggul ini kelak menjadi seperti kakeknya. Melihat diri saya yang seperti saat ini.... T_T hiks.....
Sekarang saya kuliah di informatika, dan jujur saja saya masih awang-awangan pekerjaan saya nanti bakal jadi apa. Saya mungkin akan mencari pekerjaan yang saya cintai, entah apa itu nanti. Soal impian saya saat ini.... mungkin adalah harapan dan doa dari orang tua saya (baca paragraf sebelumnya!).

Jadi Cita-cita di dunia itu memang perlu, walaupun dalam perjalanannya akan berubah dan berganti. Hal itu tidak akan jadi masalah, tapi jadi masalah ketika cita-cita di dunia itu tidak ada walaupun tujuan hidup bukan hanya mengejar cita-cita.

Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada salah sebut kisah, dan cerita yang tidak sesuai dengan fakta. Kebenaran di mata manusia semu, Kebenaran hanya milik Allah swt. Wassalam,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Material dan Textures di Blender

Berikut ini saya akan memberikan sebuah tutorial sederhana tentang dasar Material dan texture di blender. Objek yang saya gunakan adalah meja dari tutorial dari blog tetangga yaitu sebuah meja. Tutorial membuat meja dapat dilihat di sini . Sebelum mencoba tutorial ini setidaknya sudah tahu dasar-dasar dalam blender . 1. Buka Blender dan pastikan bukan blender untuk membuat jus buah 2. Load file atau buat objek yang diinginkan untuk diberi material. Screenshot di bawah bisa diklik, dan saya beri sedikit tambahan berupa tembok lantai dan langit-langit. 3.Pertama, pemberian material. Saya ingin memberi warna coklat pada meja. Caranya adalah dengan mengeklik Meja di 3D view maupun outliner. Setelah itu buka tab material di properties editor di sisi kanan layar kerja. Karena objek sudah memiliki material, kita hanya perlu mengeditnya saja. Perlu diketahui objek ini berasal dari objek kubus yang merupakan objek bawaan, material dan textures-nya sudah di set. Kembali ke

Bergerak Mengikuti Arah Angin

Yoha! Wilkommen: Pada akhirnya saya harus update blog ini juga. Setelah lama hiatus gak jelas blog ini perlu konten baru. Ah tapi harus diisi apa? hm... sulit juga. Saya pun memutuskan untuk membuat blog baru *lho. yha. Agak disayangkan memang, sudah bagus-bagus punya blog dengant traffic yang lumayan gini malah bikin baru. Isinya kayaknya bakal sama-sama random lagi. Ah tapi ya sudahlah. Saya bertujuan membuka lembaran baru. Kisah baru di sana. Kalau khalayak sekalian menyadari, ada link baru di pages saya. Nah itu blog baru saya. di klik ya nggak gigit kok ;) Terus mau diapakan blog ini? Tenang saja blog ini masih saya update kok. Ya update jarang-jarang seperti biasanya. Walaupun sesama random blog saya ini dengan yang satunya saya usahakan beda. Buat apa kalau isinya sama pakai bikin dua blog segala? Eh tapi buat apa juga ya kalau isinya sama-sama random. Whatever. Mungkin, mungkin ini sih. Blog ini bakal lebih ke masalah yang tidak berhubungan dengan project yang saya biki

Cara membuka blog

Hohuhahelulalueohuhuhihihamananarasaya! Ehm... maaf pembukaannya jelek, saya perbaiki ya. Assalamua'alaikum warahmatullahi wabaraktuh! Ienak-ienak, besok pagi kita kedatangan murid baru! Jadi...  maaf Intermezzo gak penting. Langsung ke inti permasalahan dunia maya yang sang bang mang. Artikel ini akan membahas cara membuka blog. Pentingkah? Penting jika dirasa penting, dan saya juga mempertimbangkan hal yang tak terduga yang saya temukan tentang blog saya. Hal ini disebabkan nama blog saya. di-buka.blogspot.com , blog aneh ini sudah ada sejak tahun 2008, jika dihitung dari post pertamanya. Namun sesungguhnya blog ini sudah ada satu tahun lebih awal, sekitar akhir tahun 2007. Karena kontennya cuma kopas dan digunakan untuk tugas sekolah, post blog tahun 2007 tersebut saya musnahkan! subdomain blog ini pun dulunya bukan di-buka. Saya sendiri juga sudah lupa apa namanya. :p. Sepertinya isi post ini belum membahas sesuai judulnya ya? Geho! Dengarkan dulu k