Langsung ke konten utama

Smoking Pie Nuts!

Pai kacang berasap/merokok? Bukan, bukan seperti itu maksudnya. Sebenarnya itu cuma plesetan dari salah satu judul episode Sponge Bob. Tentu saja judulnya tidak ada hubungan langsung dengan yang akan saya ceritakan nanti.



Oke, lanjut ke cerita. Kali ini saya akan menceritakan tentang asap dan saya. Uh, sesi curhat nih sepertinya ya. Asap merupakan substansi koloid dari partikel pembakaran dan udara...... (halah apa meneh iki wis leren, gek to the point).
 Yang jelas, asap bikin batuk dan sesak. Bahkan untuk saya, asap membuat adrenalin saya naik dan konsesntrasi di pikiran buyar, seakan-akan saya menjadi buas dan mudah marah. Terdengar berlebihan memang tapi memang seperti itu adanya, walaupun sekarang sudah bisa meredam emosi kalau ada asap.

Jujur saja, saya sangat membenci asap. Saya akan langsung tantrum dan mencak-mencak jika mencium bau asap di sekitar saya. Apalagi kalau asap itu dari rokok. Saya akan berulah baik secara frontal maupun tidak langsung agar orang tersebut menjauh atau melenyapkan asap rokoknya. Ulah saya pun macam-macam, seperti yang sudah saya jelasin sebelumnya saya langsung tantrum. Orang yang merokok langsung saya omelin, padahal saya waktu itu masih anak-anak(atau mungkin karena masih anak-anak?). Ya, saya sudah membencinya sejak kecil, bahkan bisa saja saya mengutuk orang yang seenaknya merokok di sekitar saya. Tetangga saya merupakan orang yang sering saya sewotin ketika merokok. Sampai-sampai sering saya usir ketika dia baru sampai depan rumah (dengan merokok tentunya).

Karena kondisi khusus, sekarang saya tidak bisa seperti itu lagi. Semacam ironi untuk orang yang pernah mengutuk dan memandang rendah perokok, saya malah tinggal dan hidup bersama di suatu kontrakan yang 7/9 penghuninya adalah perokok. Entah mengapa saya mau bareng dengan mereka di kontrakan tersebut, mungkin karena teman? Teman baik kan gak perlu alasan kan walapun ada hal yang tidak kau sukai? Hm... sering terpikir jika orang-orang disekitar rumah saya (termasuk keluarga) berkunjung ke kontrakan saya, munkgin mereka akan takjub dan terharu melihat seorang Nawa yang mengutuk rokok dan asap, hidup saling berdampingan #iuh #lebay.

Walaupun saya sekarang sudah bisa adaptasi dan toleransi dengan asap, saya masih tetap akan membencinya! Ini mungkin lebih ke harga diri dan konsistensi hahaha :D tapi juga masalah kenyamanan masih dihitung sih. Oleh karena itu mungkin bagi penghuni kontrakan Joker, jangan heran ya. Mungkin ini salah satu alasan kenapa saya lebih milih di kampus sampai sore daripada pulang ke kontrakan setelah kuliah serta kebiasaan saya pulang pas weekend. Saya ingin udara segar! :O

Oh, iya sekedar mengingatkan saja, jangan buat polusi udara makin banyak dengan asap ya :* kurangi penggunaan kendaraan bermotor jalan kaki aja kalo kampus deket. Jangan bakar sampah seenaknya, kasian rumahnya tetangga jadi sangit dan sesek tuh! Jangan sembarangan merokok di tempat umum, atau area sekitar pembenci rokok, ati-ati nanti digigit lho! #eh #lhoh

Apakah semua kenis asap saya benci? mungkin iya, tapi ada sih asap yang masih saya toleransi karena gak cuma sesek yang dibawa. Asap dari bakaran sate :q

Sekian dulu deh ocehan saya dan curhatan saya soal asap. Mungkin nanti bisa ditambahin lagi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Material dan Textures di Blender

Berikut ini saya akan memberikan sebuah tutorial sederhana tentang dasar Material dan texture di blender. Objek yang saya gunakan adalah meja dari tutorial dari blog tetangga yaitu sebuah meja. Tutorial membuat meja dapat dilihat di sini . Sebelum mencoba tutorial ini setidaknya sudah tahu dasar-dasar dalam blender . 1. Buka Blender dan pastikan bukan blender untuk membuat jus buah 2. Load file atau buat objek yang diinginkan untuk diberi material. Screenshot di bawah bisa diklik, dan saya beri sedikit tambahan berupa tembok lantai dan langit-langit. 3.Pertama, pemberian material. Saya ingin memberi warna coklat pada meja. Caranya adalah dengan mengeklik Meja di 3D view maupun outliner. Setelah itu buka tab material di properties editor di sisi kanan layar kerja. Karena objek sudah memiliki material, kita hanya perlu mengeditnya saja. Perlu diketahui objek ini berasal dari objek kubus yang merupakan objek bawaan, material dan textures-nya sudah di set. Kembali ke

Cara membuka blog

Hohuhahelulalueohuhuhihihamananarasaya! Ehm... maaf pembukaannya jelek, saya perbaiki ya. Assalamua'alaikum warahmatullahi wabaraktuh! Ienak-ienak, besok pagi kita kedatangan murid baru! Jadi...  maaf Intermezzo gak penting. Langsung ke inti permasalahan dunia maya yang sang bang mang. Artikel ini akan membahas cara membuka blog. Pentingkah? Penting jika dirasa penting, dan saya juga mempertimbangkan hal yang tak terduga yang saya temukan tentang blog saya. Hal ini disebabkan nama blog saya. di-buka.blogspot.com , blog aneh ini sudah ada sejak tahun 2008, jika dihitung dari post pertamanya. Namun sesungguhnya blog ini sudah ada satu tahun lebih awal, sekitar akhir tahun 2007. Karena kontennya cuma kopas dan digunakan untuk tugas sekolah, post blog tahun 2007 tersebut saya musnahkan! subdomain blog ini pun dulunya bukan di-buka. Saya sendiri juga sudah lupa apa namanya. :p. Sepertinya isi post ini belum membahas sesuai judulnya ya? Geho! Dengarkan dulu k

Bergerak Mengikuti Arah Angin

Yoha! Wilkommen: Pada akhirnya saya harus update blog ini juga. Setelah lama hiatus gak jelas blog ini perlu konten baru. Ah tapi harus diisi apa? hm... sulit juga. Saya pun memutuskan untuk membuat blog baru *lho. yha. Agak disayangkan memang, sudah bagus-bagus punya blog dengant traffic yang lumayan gini malah bikin baru. Isinya kayaknya bakal sama-sama random lagi. Ah tapi ya sudahlah. Saya bertujuan membuka lembaran baru. Kisah baru di sana. Kalau khalayak sekalian menyadari, ada link baru di pages saya. Nah itu blog baru saya. di klik ya nggak gigit kok ;) Terus mau diapakan blog ini? Tenang saja blog ini masih saya update kok. Ya update jarang-jarang seperti biasanya. Walaupun sesama random blog saya ini dengan yang satunya saya usahakan beda. Buat apa kalau isinya sama pakai bikin dua blog segala? Eh tapi buat apa juga ya kalau isinya sama-sama random. Whatever. Mungkin, mungkin ini sih. Blog ini bakal lebih ke masalah yang tidak berhubungan dengan project yang saya biki