Langsung ke konten utama

Ketika pikir tak sanggup berkata

Assalamu'alaikum!

Update lagi nih blog random campur aduk milik saya ini :D

Langsung saja ke topik post blog ini *ehm* yaitu tentang..... curhat terselubung lagi! Yee!

Jika kita lihat dari judulnya, terlihat sok puitis banget ya? Padahal isinya nggak ada puisinya dan tingkat kenyambungan ke topik yang mau saya bicarakan sangat sedikit.

Kita awali dulu dari sesi curhat. Sedikit cerita tentang sifat saya yang sering sekali risih dan gatel ketika ada orang yang salah eja, salah sebut, serta tersesat dalam menggunakan istilah atau bahasa. Ya bisa dibilang saya ini seperti grammar Nazi. Grammar Nazi? bagi yang sering surfing di Internet cuma buat cari meme pasti paham lah, pokoknya orang yang sering sok benerin grammar orang di internet.


YOU THINK GRAMMAR IS MOTHERFUCKING GAME?

Tapi saya bukan grammar Nazi, dan tidak mau disebut grammar Nazi karena merasa tidak pantas mendapatkan gelar tersebut. Dalam bahasa saya masih kurang bisa menyusun kata-kata dengan baik sesuai dengan maksud yang saya inginkan. Jadi pada akhirnya saya sering diam saja  jika saya melihat orang yang salah eja, sebut, dan menyusun kata atau kalimat.

Saya akan berikan sedikit contoh yang pernah saya alami. Kasus yang sering terjadi adalah salah sebut nama atau salah eja nama saya. Pernah saya bahas sih di got it memorized?
Entah kenapa saya juga tidak mengerti apakah nama saya ini kurang umum atau apa. Sering juga yang salah sebut + Eja ulang seperti "Khoirul Nawa", "Khoirun Nawwa", "Khoirun Nama", "Kohirun", dll, dll . Saat ini, untuk beberapa sebutan yang berniat menggoda atau mengejek akan saya usahakan untuk saya abaikan saja. *Sok*

Nah, sekarang saya menemukan kasus baru yang membuat saya risih. Saya menemukan kasus ini ketika saya sudah berkuliah dan mengenal orang-orang di Solo melalu internet :|
Kasus ini lebih ke pengejaan kata di bahasa Jawa. Soal kasus pengejaan bahasa Jawa sih sebenarnya sudah saya temui sejak lama dan sekarang sudah bisa saya cukup abaikan (entah ini baik / tidak). Kasus lama tersebut adalah pengejaan "apa" dalam bahasa jawa yang sering ditulis dengan "opo" serta kasus "a" "o" semacamnya. FYI aja ya, berdasarkan aksara jawanya bunyi "A" dalam "tangan" dengan "A" dalam "apa"(penyebutan bahasa jawa seperti huruf O) itu memiliki tanda sama. Sedangkan bunyi "O" dalam "boten"(tidak) dan "coro"(kecoa) memiliki tanda sendiri dan cara baca yang berbeda dengan bunyi seperti o di "apa" bahasa jawa.

Lanjut ke kasus yang saya temukan di Solo (seharusnya Sala ya?) yaitu kata "Kuwe". Hah kuwe? apa itu? apa yang seperti ini? :o

Kuwe Lapis

Entah saya yang salah atau apa karena saya biasa mengejanya dengan "Kowe" yang artinya adalah kamu. Walaupun anak lutung sebutannya juga "kowe" kalau tidak salah. Saya pun sempet positive thinking mungkin karena itu alasannya atau mungkin saja pengejaan yang benar seperti itu.
Namun saya berpikir ulang ketika menemukan kasus lain, yaitu kata "ngunu"(begitu). Saya biasa menyebut dan mengejanya "ngono" dan terasa aneh saja di mata dan ternyata bisa sampai telinga saya juga :o
Maksudnya ada yang mengucapkannya persis dengan cara seperti itu (berbunyi u). Sekali lagi ini entah saya yang salah atau orang-orang yang saya temui ini pada sok unyu atau gimana. Ada lagi kata "kunu"(di situ) yang akhirnya membuat saya asal berteori dengan menyambungkan kasus "a" "o" tadi.

Sepamahaman sayaPENEMUAN BESAR!Arti
kenekenedi sini
konokunudi situ
kanakonodi sana

Pada akhirnya sempat terpikir juga mungkin ini penulisan dialeg orang Solo (Sala)... hm.. masak iya sih? Walaupun saya lebih beranggapan ini tren dunia maya dalam bahasa jawa.

Karena saya secara pragmatis kurang pengetahuan tentang Bahasa Jawa jadi saya pun tidak berani langsung bertindak sok pintar seperti grammar nazi :p

Q: "Teoritis amat sih, emangnya ini karya sastra! harus baku gitu!"
A: Ya ini cuma pendapat saya sih. Memang saya teoritis dan bisa disebut "pedant", dan benar juga bahasa percakapan tidak harus baku agar lebih akrab dan terasa chemistry-nya.( ah masak? )

Sekian dulu deh artikel dengan curhat tersebelung saya ini. Semoga pembaca yang melirik terpana :*

referensi:
(seharusnya saya mengambil referensi dari "pepak basa jawa" tapi saya tidak punya bukunya -.-)
kosong dulu deh .__.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Material dan Textures di Blender

Berikut ini saya akan memberikan sebuah tutorial sederhana tentang dasar Material dan texture di blender. Objek yang saya gunakan adalah meja dari tutorial dari blog tetangga yaitu sebuah meja. Tutorial membuat meja dapat dilihat di sini . Sebelum mencoba tutorial ini setidaknya sudah tahu dasar-dasar dalam blender . 1. Buka Blender dan pastikan bukan blender untuk membuat jus buah 2. Load file atau buat objek yang diinginkan untuk diberi material. Screenshot di bawah bisa diklik, dan saya beri sedikit tambahan berupa tembok lantai dan langit-langit. 3.Pertama, pemberian material. Saya ingin memberi warna coklat pada meja. Caranya adalah dengan mengeklik Meja di 3D view maupun outliner. Setelah itu buka tab material di properties editor di sisi kanan layar kerja. Karena objek sudah memiliki material, kita hanya perlu mengeditnya saja. Perlu diketahui objek ini berasal dari objek kubus yang merupakan objek bawaan, material dan textures-nya sudah di set. Kembali ke

Cara membuka blog

Hohuhahelulalueohuhuhihihamananarasaya! Ehm... maaf pembukaannya jelek, saya perbaiki ya. Assalamua'alaikum warahmatullahi wabaraktuh! Ienak-ienak, besok pagi kita kedatangan murid baru! Jadi...  maaf Intermezzo gak penting. Langsung ke inti permasalahan dunia maya yang sang bang mang. Artikel ini akan membahas cara membuka blog. Pentingkah? Penting jika dirasa penting, dan saya juga mempertimbangkan hal yang tak terduga yang saya temukan tentang blog saya. Hal ini disebabkan nama blog saya. di-buka.blogspot.com , blog aneh ini sudah ada sejak tahun 2008, jika dihitung dari post pertamanya. Namun sesungguhnya blog ini sudah ada satu tahun lebih awal, sekitar akhir tahun 2007. Karena kontennya cuma kopas dan digunakan untuk tugas sekolah, post blog tahun 2007 tersebut saya musnahkan! subdomain blog ini pun dulunya bukan di-buka. Saya sendiri juga sudah lupa apa namanya. :p. Sepertinya isi post ini belum membahas sesuai judulnya ya? Geho! Dengarkan dulu k

Bergerak Mengikuti Arah Angin

Yoha! Wilkommen: Pada akhirnya saya harus update blog ini juga. Setelah lama hiatus gak jelas blog ini perlu konten baru. Ah tapi harus diisi apa? hm... sulit juga. Saya pun memutuskan untuk membuat blog baru *lho. yha. Agak disayangkan memang, sudah bagus-bagus punya blog dengant traffic yang lumayan gini malah bikin baru. Isinya kayaknya bakal sama-sama random lagi. Ah tapi ya sudahlah. Saya bertujuan membuka lembaran baru. Kisah baru di sana. Kalau khalayak sekalian menyadari, ada link baru di pages saya. Nah itu blog baru saya. di klik ya nggak gigit kok ;) Terus mau diapakan blog ini? Tenang saja blog ini masih saya update kok. Ya update jarang-jarang seperti biasanya. Walaupun sesama random blog saya ini dengan yang satunya saya usahakan beda. Buat apa kalau isinya sama pakai bikin dua blog segala? Eh tapi buat apa juga ya kalau isinya sama-sama random. Whatever. Mungkin, mungkin ini sih. Blog ini bakal lebih ke masalah yang tidak berhubungan dengan project yang saya biki